John F. Kennedy

Kontroversi Baru Benarkah John F. Kennedy Dibunuh karena Menentang Program Nuklir Israel?

John F. Kennedy

Washington, D.C. — Teori konspirasi seputar kematian Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F. Kennedy, kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, anggota Kongres AS dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, memicu perdebatan setelah mengaitkan pembunuhan Kennedy dengan penentangannya terhadap program senjata nuklir Israel.

Pernyataan kontroversial itu diunggah Greene melalui platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Politisi asal Georgia tersebut menyebut bahwa penolakan Kennedy terhadap ambisi nuklir Israel bisa jadi menjadi alasan di balik pembunuhan tragis yang mengguncang dunia pada 1963 silam.

“Dulu, ada seorang presiden besar yang dicintai rakyat Amerika. Dia menolak program nuklir Israel. Lalu dia dibunuh,” tulis Greene dalam unggahannya.

Kaitan dengan Situasi Politik Saat Ini

Komentar Greene tidak muncul tanpa alasan. Ia menyampaikannya tak lama setelah mantan Presiden Donald Trump memberikan peringatan keras kepada Israel untuk tidak melanjutkan serangan militer ke Iran, yang dinilai sebagai pelanggaran besar terhadap perjanjian gencatan senjata yang tengah berlaku.

Greene kemudian mempertanyakan, apakah dirinya atau bahkan Trump kini berisiko menghadapi nasib serupa seperti Kennedy karena sikap mereka yang kritis terhadap kebijakan Israel, khususnya terkait isu nuklir dan konflik di Timur Tengah.

Selain itu, Greene juga vokal menentang serangan militer terbaru Amerika Serikat yang menyasar fasilitas nuklir Iran. Ia menyebut tindakan itu sebagai bagian dari “perang tanpa akhir” yang menurutnya hanya menguntungkan kepentingan industri militer global, bukan rakyat Amerika.

“Saya muak dengan ini. Terlalu banyak tentara kita yang dikorbankan, baik secara fisik maupun mental, demi perubahan rezim dan kepentingan asing,” tulis Greene dalam unggahan terpisah.

Fakta Sejarah Sikap Kennedy terhadap Nuklir Israel

Isu tentang penolakan John F. Kennedy terhadap program nuklir Israel bukanlah hal baru. Sejarah mencatat bahwa pada awal 1960-an, Kennedy memang menekan Israel agar bersikap lebih terbuka mengenai fasilitas nuklir mereka, terutama yang berlokasi di Dimona, kawasan gurun Negev.

Pada 1963, Kennedy bahkan mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel saat itu, David Ben-Gurion, yang berisi permintaan tegas agar program nuklir Israel diaudit oleh pihak internasional. Kennedy memperingatkan bahwa kerahasiaan yang terus dipertahankan dapat merusak hubungan diplomatik antara Washington dan Tel Aviv.

Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret atau dokumen resmi yang mengaitkan pembunuhan Kennedy dengan sikap tegasnya terhadap Israel, termasuk soal nuklir.

Teori Konspirasi dan Kritik Publik

Sejak kematian Kennedy dalam peristiwa penembakan di Dallas, Texas, tahun 1963, berbagai teori konspirasi bermunculan. Meski penyelidikan resmi menyimpulkan bahwa pelaku penembakan adalah Lee Harvey Oswald, banyak pihak tetap meragukan hasil penyelidikan itu.

Klaim terbaru dari Marjorie Taylor Greene mendapatkan kecaman luas, terutama dari kalangan politisi Demokrat dan analis politik. Mereka menilai, pernyataan tersebut bisa memicu spekulasi liar dan memperkuat narasi yang tidak didukung bukti sahih.

Sejauh ini, Greene belum menyertakan bukti atau sumber kredibel yang dapat menghubungkan kematian Kennedy dengan penolakannya terhadap program nuklir Israel. Pihak Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri pun belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut.

Pengamat Isu Lama Dimanfaatkan untuk Agenda Politik

Pengamat politik internasional menilai, isu lama terkait kematian Kennedy kerap dimunculkan untuk kepentingan politik tertentu. Dalam konteks ini, pernyataan Greene dianggap sebagai bagian dari upaya mengalihkan perhatian atau memperkuat posisi politisnya terkait kebijakan AS di Timur Tengah.

Sementara itu, hubungan antara Amerika Serikat dan Israel tetap menjadi isu sensitif yang kerap memicu perdebatan, terutama soal dukungan militer, pengembangan teknologi nuklir, dan stabilitas kawasan.

Hingga saat ini, tidak ada bukti yang dapat mengonfirmasi bahwa pembunuhan John F. Kennedy berkaitan langsung dengan program nuklir Israel. Meski demikian, pernyataan kontroversial dari Marjorie Taylor Greene kembali menghidupkan teori konspirasi lama yang selama enam dekade terakhir mewarnai wacana politik Amerika.

Apakah pernyataan ini murni bentuk kekhawatiran atau strategi politik, masih menjadi perdebatan publik. Namun, yang pasti, isu sensitif seperti ini memerlukan verifikasi fakta ketat agar tidak memicu disinformasi di tengah masyarakat global.