Otoritas Palestina Tindak Demonstran Solidaritas
TEPI BARAT – Pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi solidaritas terhadap Gaza yang digelar dekat Lapangan Al-Manara di Ramallah, Tepi Barat. Menurut saksi mata, sejumlah demonstran ditangkap dalam insiden tersebut.
Tindakan keras oleh pasukan keamanan PA ini terjadi pada hari Senin lalu, menyusul seruan mogok besar-besaran yang berlangsung di seluruh Tepi Barat. Kelompok perlawanan Palestina, seperti Hamas dan Jihad Islam, mengkritik pembubaran demonstrasi serta penangkapan para peserta aksi tersebut. Demonstrasi itu digelar sebagai respons terhadap seruan dari kelompok politik dan aktivis Palestina untuk memprotes tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza serta agresi yang terus berlanjut terhadap kota-kota Palestina di Tepi Barat.
Namun, aksi solidaritas ini mendapat respons keras dari aparat keamanan PA. Seperti dilaporkan oleh Al-Jazeera pada Selasa (8/4/2025), para demonstran menghadapi penangkapan dan pembubaran paksa. Hamas mengeluarkan kecaman keras terhadap tindakan tersebut, menyebutnya sebagai sebuah “indikator berbahaya” yang melayani kepentingan pendudukan Israel dan merusak tujuan perjuangan Palestina.
“Penangkapan oleh pasukan keamanan PA terhadap rakyat kami yang ikut serta dalam aksi solidaritas untuk Gaza merupakan langkah yang tidak hanya merugikan rakyat Palestina, tetapi juga bertentangan dengan tujuan kami. Tindakan ini justru memperburuk situasi yang tengah kami hadapi,” ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.
Jihad Islam turut menanggapi, menyebutkan bahwa situasi yang tengah dihadapi Palestina adalah periode yang sangat sensitif. Organisasi ini menekankan pentingnya menyatukan seluruh upaya untuk menghentikan pemindahan paksa rakyat Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.
Ismail al-Sindawi, kepala Hubungan Nasional Jihad Islam, menilai bahwa respon luas rakyat Palestina terhadap mogok global sebagai bentuk protes terhadap agresi Israel tidak seharusnya direspons dengan tindakan represif oleh PA. “PA harus mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza dengan lebih tegas, misalnya dengan mengirimkan bantuan dan konvoi kemanusiaan ke sana,” kata al-Sindawi.
Analis politik Mohammed Ghazi al-Jamal mengungkapkan bahwa PA tampaknya telah memilih untuk lebih memfokuskan diri pada peran keamanan, meskipun langkah ini semakin menurunkan legitimasi dan dukungan rakyat terhadap mereka. “PA telah bergabung dengan sistem keamanan Israel, yang berdampak negatif pada citra mereka di mata rakyat Palestina,” ujar al-Jamal.
Selain itu, Ibrahim al-Madhoun, direktur Femed Media Foundation, menyoroti adanya koordinasi yang semakin erat antara dinas keamanan PA dan pasukan pendudukan Israel. “Ada kesepakatan tidak tertulis antara PA dan Israel untuk menjaga ketenangan di Tepi Barat dan memastikan tidak ada simpati terhadap Gaza. Setiap aksi yang mendukung Gaza akan segera dibubarkan,” tegasnya.
Keadaan ini memperlihatkan ketegangan yang meningkat antara Otoritas Palestina dan kelompok-kelompok perlawanan di Gaza, serta mempertanyakan peran PA dalam perjuangan rakyat Palestina.