Jakarta – Ketegangan antara Iran dan Israel terus memanas. Dalam serangan terbaru yang terjadi pada Jumat (19/6), Iran dilaporkan menggempur kawasan strategis teknologi di Israel, termasuk area di sekitar kantor Microsoft yang terletak di Beer Sheva, wilayah yang dijuluki sebagai ‘Silicon Valley‘-nya Israel.
Serangan Menghantam Area Parkir Kantor Microsoft
Menurut laporan dari Layanan Darurat Israel, salah satu rudal Iran menghantam area parkir dekat gedung operasional Microsoft. Kobaran api dan asap pekat tampak jelas dalam video yang beredar luas di media sosial, disertai kerusakan signifikan pada kendaraan di lokasi.
“Serangan langsung menghantam area yang hanya beberapa meter dari gedung utama. Kerusakan cukup besar,” ujar paramedis Shafir Botner, seperti dikutip dari Al Arabiya English.
Beer Sheva, Target Strategis di Jantung Teknologi Israel
Beer Sheva dikenal sebagai pusat teknologi dan inovasi Israel, rumah bagi perusahaan multinasional seperti Microsoft, IBM, dan pusat riset pertahanan siber Israel. Kawasan ini juga menjadi lokasi kampus Universitas Ben-Gurion, serta laboratorium keamanan siber terkemuka dunia.
Serangan terhadap wilayah ini menandai eskalasi serius dalam konflik, dengan Iran menunjukkan kapasitas untuk menyerang target-target teknologi dan infrastruktur digital Israel secara langsung.
Eskalasi Balas Dendam Iran-Israel
Ketegangan antara kedua negara pecah pada pertengahan Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir di wilayah Iran. Serangan itu disebut sebagai langkah pencegahan terhadap potensi pengembangan senjata pemusnah massal oleh Teheran.
Sebagai balasan, Iran membombardir wilayah-wilayah penting di Israel dengan ratusan roket dan rudal, termasuk menggunakan drone kamikaze. Beberapa di antaranya menyasar kawasan permukiman dan pusat komando militer. Serangan terbaru ke kawasan Beer Sheva merupakan bagian dari rentetan respons militer Iran.
Ancaman Terhadap Infrastruktur Digital Global?
Pengamat keamanan siber menyebut serangan ini mengkhawatirkan karena menyasar pusat inovasi dan data. Jika eskalasi terus berlanjut dan sistem-sistem TI utama terganggu, bukan tak mungkin dampaknya terasa secara global, mengingat konektivitas dunia terhadap teknologi yang dikembangkan di Israel.
Selain Microsoft, beberapa fasilitas teknologi lain di wilayah Negev dilaporkan meningkatkan sistem keamanan mereka, termasuk pembaruan firewall dan sistem cadangan untuk mengantisipasi gangguan.
Dunia Internasional Serukan De-eskalasi
Seiring dengan meningkatnya intensitas pertempuran, berbagai pihak dari komunitas internasional menyerukan agar kedua negara menahan diri. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda keduanya bersedia melakukan gencatan senjata jangka panjang.
Situasi ini memicu kekhawatiran bahwa konflik dapat menjalar ke sektor ekonomi digital dan memperparah instabilitas global, terutama jika serangan ke fasilitas teknologi terus berlanjut.