Emmanuel Macron

Gaji Emmanuel Macron dan Kunjungan Bersejarah ke Indonesia: Transparansi dan Diplomasi Prancis di Asia Tenggara

Emmanuel Macron

hastobeperfect, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sorotan publik Indonesia setelah melakukan kunjungan kenegaraan pada akhir Mei 2025. Selain agenda strategis yang dibawanya, warganet penasaran dengan berapa besar gaji yang diterima oleh Macron setiap bulannya.

Berdasarkan data resmi, Macron menerima gaji kotor bulanan sekitar 16.039 euro, yang jika dikonversikan ke rupiah berkisar Rp255 juta hingga Rp296 juta, tergantung pada fluktuasi nilai tukar. Bila dihitung secara tahunan, penghasilan kotor Macron mencapai sekitar 182.000 hingga 192.000 euro atau setara dengan Rp3,1 hingga Rp3,3 miliar.

Pendapatan tersebut sudah mencakup:

  • Tunjangan tempat tinggal sebesar 3%

  • Tunjangan fungsi sebesar 25% dari total gaji pokok plus tunjangan tempat tinggal

Setelah dikurangi pajak dan kontribusi sosial di Prancis, Macron menerima gaji bersih bulanan sekitar 14.586 euro, atau sekitar Rp232 juta. Jika dibandingkan dengan pemimpin negara lain, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menerima lebih dari USD400.000 per tahun, gaji Macron tergolong lebih rendah dan mencerminkan pendekatan yang moderat dan terbuka.

Profil Singkat Emmanuel Macron Dari Bankir ke Istana Élysée

Emmanuel Macron lahir pada 21 Desember 1977 di Amiens, Prancis. Sebelum terjun ke dunia politik, ia meniti karier sebagai pegawai negeri sipil dan bankir investasi, yang membentuk latar belakang ekonominya yang kuat.

Karier politiknya mulai menanjak ketika ditunjuk sebagai Menteri Ekonomi, Industri, dan Urusan Digital di bawah pemerintahan Presiden François Hollande. Pada 14 Mei 2017, Macron dilantik sebagai Presiden Prancis, menjadikannya salah satu pemimpin termuda dalam sejarah modern negara tersebut.

Lawatan Diplomatik ke Indonesia Membangun Arah Baru Kerja Sama

Pada 27–29 Mei 2025, Presiden Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia sebagai bagian dari tur Asia Tenggara, yang juga mencakup Vietnam dan Singapura. Di Indonesia, Macron menunjukkan komitmen kuat untuk memperdalam hubungan bilateral, terutama di sektor:

  • Pertahanan dan keamanan

  • Perdagangan dan investasi

  • Energi dan transisi hijau

  • Kebudayaan dan pendidikan

Pertemuan Strategis dengan Presiden Prabowo Subianto

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Macron menyepakati sejumlah kerja sama penting, termasuk:

  • Pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale

  • Dua unit kapal selam Scorpene Evolved

  • 13 sistem radar Thales yang sebagian akan dipasang di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Kedua pemimpin juga menandatangani berbagai kesepakatan strategis, termasuk pengembangan sistem pertahanan bersama dan kolaborasi jangka panjang di sektor mineral kritis dan kehutanan.

Mereka turut membahas berbagai isu global seperti:

  • Perang di Ukraina

  • Ketegangan di Timur Tengah

  • Ketahanan energi dan iklim

Mengunjungi Borobudur dan Akademi Militer Magelang

Pada hari terakhir kunjungannya, Macron didampingi Ibu Negara Brigitte Macron, mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dalam kunjungan tersebut, Macron menyampaikan kekagumannya terhadap arsitektur dan filosofi spiritual candi tersebut.

“Borobudur adalah mahakarya budaya dan simbol toleransi dunia,” ujar Macron.

Sebelumnya, ia juga menyempatkan diri mengunjungi Akademi Militer Magelang, tempat para taruna TNI dididik. Di sana, Macron meninjau langsung laboratorium bahasa Prancis dan mendiskusikan pengembangan program pendidikan militer dan pertukaran pelajar antara Indonesia dan Prancis.

Komitmen Prancis terhadap Asia Tenggara

Kunjungan ini mempertegas posisi Prancis sebagai mitra strategis kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam hal diplomasi pertahanan dan transisi energi. Macron menyampaikan bahwa Prancis melihat Indonesia sebagai pilar penting di Indo-Pasifik, dan siap memperluas kolaborasi hingga ke bidang teknologi, infrastruktur, dan lingkungan hidup.

Transparansi dan Diplomasi Jadi Ciri Kepemimpinan Macron

Dengan gaji yang tergolong moderat, latar belakang profesional yang kuat, dan diplomasi aktif ke berbagai negara, Emmanuel Macron menunjukkan gaya kepemimpinan modern yang terbuka dan strategis. Kunjungan kenegaraannya ke Indonesia memperkuat posisi kedua negara dalam menjawab tantangan global bersama, sekaligus membuka babak baru dalam kemitraan bilateral.