KYIV, hastobeperfect – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim bahwa Kyiv tidak diundang untuk berpartisipasi dalam perundingan yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Rusia, yang dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi pada minggu depan. Perundingan ini bertujuan untuk mencari solusi atas konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kyiv.
Zelensky Ungkapkan Kekecewaan Terhadap Ketidakterlibatan Ukraina
Zelensky menyatakan, “Kami tidak punya dokumen atau undangan apa pun,” dalam sebuah wawancara di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (16/2/2025). “Dan aneh rasanya bagi saya untuk berbicara dalam kasus ini, dalam format ini, jika sebelumnya kami tidak memiliki negosiasi apa pun antara kami dan mitra strategis kami.” Ia juga menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan perundingan akan berlangsung, Ukraina tidak merasa terlibat.
Panggilan Telepon antara Trump dan Putin
Pada hari Rabu sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan telepon, yang menjadi yang pertama kali sejak perang Ukraina dimulai pada Februari 2022. Setelah panggilan itu, Trump dilaporkan menghubungi Zelensky untuk memberi tahu tentang percakapan dengan Putin, di mana kedua pemimpin tersebut berbicara mengenai potensi perdamaian. Namun, Zelensky menegaskan bahwa dia hanya akan bertemu dengan Putin secara langsung untuk membahas masalah ini.
Perundingan Tanpa Keterlibatan Negara-Negara Eropa
Meskipun laporan media menunjukkan bahwa delegasi AS—kemungkinan terdiri dari penasihat keamanan nasional—akan berangkat ke Arab Saudi untuk melanjutkan pembicaraan dengan Rusia, tidak ada rencana bagi negara-negara besar Eropa untuk bergabung dalam perundingan tersebut. Laporan juga mengungkapkan bahwa beberapa pejabat Eropa bahkan belum diberi tahu tentang perundingan tersebut. Politico dan Bloomberg melaporkan bahwa tidak ada kehadiran negara-negara besar Eropa dalam pertemuan tersebut.
Tuntutan Ukraina untuk Partisipasi dalam Perundingan
Zelensky dan sekutu-sekutu Barat Ukraina, termasuk Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden, telah lama menegaskan bahwa tidak ada pembahasan masa depan Ukraina yang bisa terjadi tanpa partisipasi Kyiv. “Kami tidak ingin ada diskusi mengenai masa depan kami tanpa kami di meja,” ujar Zelensky dengan tegas.
Rencana Bersama untuk Perdamaian
Di hadapan peserta Konferensi Keamanan Munich, Zelensky menyatakan kesiapannya untuk berbicara dengan Putin, namun hanya jika ada rencana bersama yang disusun oleh Ukraina, AS, dan Uni Eropa. Sebelumnya, Putin menegaskan bahwa meskipun dia terbuka untuk berbicara dengan siapa pun, Zelensky tidak lagi memiliki legitimasi untuk menolak pembicaraan dengan presiden Rusia tersebut.
Zelensky juga menyatakan bahwa masa jabatannya sebagai presiden Ukraina seharusnya berakhir pada Mei 2024, namun ia menolak untuk mengadakan pemilihan umum dengan alasan situasi darurat militer. Kremlin juga menekankan bahwa setiap kesepakatan damai yang tercapai harus mengikat secara hukum antara Moskow dan Kyiv.