Donald Trump
Donald Trump

Hastobeperfect, Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengungkit keinginan untuk menguasai Greenland, yang saat ini merupakan wilayah otonom dari Kerajaan Denmark. Pernyataan ini disampaikan melalui akun media sosialnya di platform Truth Social, terkait dengan rencananya untuk menunjuk Ken Howery sebagai duta besar AS untuk Denmark.

“Demi tujuan keamanan nasional dan kebebasan di seluruh dunia, Amerika Serikat memandang memiliki dan kendali atas Greenland sebagai kebutuhan yang mutlak,” tulis Trump.

Sejarah Greenland dan Keinginan Trump

Greenland, pulau terbesar di dunia, berada di bawah kendali Denmark sejak lebih dari 600 tahun lalu, meski secara resmi memiliki status otonom sejak 2009. Pulau ini memiliki pemerintahan sendiri yang dapat membuat kebijakan domestik, namun tetap menjadi bagian dari Kerajaan Denmark. Pernyataan Trump mengingatkan kembali pada tahun 2019, ketika ia mengungkapkan niat untuk “membeli” Greenland, yang dianggapnya memiliki kepentingan strategis.

Namun, niat tersebut mendapat penolakan keras dari pemerintah Greenland dan Denmark. Saat itu, otoritas Greenland menegaskan bahwa pulau tersebut tidak untuk dijual. Hal serupa terjadi setelah Trump kembali mengungkapkan pendapatnya mengenai Greenland pada 2024.

Reaksi Pemerintah Greenland

Menanggapi pernyataan Trump yang dilontarkan baru-baru ini, Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, dengan tegas mengatakan, “Greenland adalah kami. Kami tidak akan dijual dan tak akan pernah dijual. Kami tak akan pernah kalah untuk perjuangan kami demi kebebasan.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen Greenland terhadap kedaulatannya, menanggapi klaim Trump yang kembali memicu perdebatan internasional.

Kepentingan Strategis Greenland bagi AS

Greenland memiliki nilai strategis yang sangat penting bagi keamanan nasional AS, terutama dengan adanya pangkalan udara Pituffik yang menjadi pusat sistem peringatan dini rudal balistik. Rute terpendek antara Eropa dan Amerika Utara melewati Greenland, menjadikannya lokasi yang vital untuk militer AS. Selain itu, Greenland kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral, minyak, dan gas alam, meskipun perekonomiannya masih bergantung pada sektor perikanan dan subsidi tahunan dari Denmark.

Kedekatan Greenland dengan AS

Secara geografis, Greenland lebih dekat dengan New York daripada dengan Kopenhagen, ibu kota Denmark. Hal ini semakin memperkuat posisi Greenland dalam perspektif keamanan dan strategi geopolitik bagi negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

By Nabila