Sichuan, China – Tim penyelamat darurat di provinsi Sichuan, China barat daya, berjuang keras pada Minggu (9/2) untuk menemukan 28 orang yang hilang akibat tanah longsor hebat yang dipicu oleh hujan deras. Bencana ini juga menyebabkan satu orang meninggal dan menimbun sejumlah rumah penduduk.
Hampir 1.000 petugas dikerahkan untuk mencari korban setelah tanah longsor melanda Desa Jinping di Junlian, pada Sabtu. Petugas melakukan pencarian di reruntuhan menggunakan drone dan radar pendeteksi kehidupan. Mereka juga dibantu oleh warga setempat yang mengenal daerah tersebut dengan baik, menurut laporan CCTV, media penyiaran pemerintah China.
CCTV mengabarkan bahwa dua orang yang terluka berhasil diselamatkan, dan sekitar 360 orang lainnya telah dievakuasi setelah 10 rumah dan sebuah pabrik tertimbun. Pihak berwenang menyebut bahwa hujan deras dan kondisi geologi yang rawan menyebabkan longsor yang mengalirkan puing sepanjang 1,2 km dengan volume lebih dari 100.000 meter kubik.
Faktor Hujan dan Kondisi Geologi
Pemerintah setempat mengidentifikasi hujan lebat dan kondisi geologi yang labil sebagai penyebab utama longsor. Kawasan yang terdampak diperkirakan memiliki luas sekitar 16 lapangan sepak bola, dengan banyak rumah yang terhanyut oleh aliran longsor.
Operasi Terkendala Hujan Lebat
Sayangnya, operasi penyelamatan terhambat oleh hujan yang terus-menerus dan ancaman longsor lanjutan. Wakil Perdana Menteri China, Liu Guozhong, langsung turun ke lokasi untuk memimpin operasi dan menemui warga yang terdampak. Liu juga mengingatkan tentang potensi longsor susulan di sekitar area tersebut.
Dukungan Pemerintah dan Pemulihan
Pemerintah China telah mengalokasikan sekitar 11 juta dolar AS untuk mendukung operasi pencarian dan pemulihan pascabencana ini. Longsor seperti ini, yang sering dipicu oleh curah hujan tinggi atau aktivitas konstruksi yang tidak aman, merupakan fenomena yang cukup sering terjadi di China. Pada tahun lalu, tanah longsor serupa di provinsi Yunnan menewaskan puluhan orang.