Donald Trump
Donald Trump

Panama City – Pemerintah Panama resmi mengajukan protes kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas ancaman serius Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait rencana merebut kendali Terusan Panama. Langkah ini menyoroti kekhawatiran Panama terhadap potensi pelanggaran kedaulatan negara mereka. Surat keberatan tersebut telah dikirimkan langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Ancaman Melanggar Piagam PBB
Dalam dokumen resmi yang dirilis pada Selasa (21/1/2025), Panama menegaskan bahwa ancaman dari Trump melanggar Pasal 2 Ayat 4 Piagam PBB, yang secara tegas melarang negara anggota melakukan ancaman atau menggunakan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara lain. Pemerintah Panama meminta Guterres membawa isu ini ke Dewan Keamanan PBB, meskipun tidak menyerukan pertemuan darurat.

Langkah Panama ini menunjukkan bahwa mereka serius melindungi Terusan Panama, yang menjadi simbol penting kedaulatan negara tersebut sejak diserahkan oleh AS pada tahun 1999. Dalam pidato pelantikannya pada Senin (20/1), Trump mengklaim bahwa China “menguasai” Terusan Panama secara tidak langsung, menyatakan, “Kita menyerahkannya kepada Panama, bukan China. Sekarang kita akan mengambilnya kembali.”

Penegasan Panama atas Kedaulatan
Presiden Panama, Jose Raul Mulino, segera membantah tuduhan Trump dan menegaskan bahwa Terusan Panama sepenuhnya dikelola berdasarkan prinsip netralitas internasional. “Terusan Panama adalah milik kami dan akan tetap menjadi milik Panama,” tegas Mulino.

Dia juga menambahkan bahwa tidak ada pengaruh asing, termasuk China, dalam pengelolaan jalur vital tersebut. Pemerintah Panama berkomitmen untuk menjaga netralitas dan memastikan bahwa terusan tetap terbuka bagi seluruh negara tanpa diskriminasi.

Kepentingan Ekonomi dan Strategis Terusan Panama
Terusan Panama merupakan jalur perairan strategis yang menjadi penghubung antara Samudra Pasifik dan Atlantik. Jalur ini dilalui sekitar 40 persen perdagangan peti kemas AS, menjadikannya salah satu jalur perdagangan paling vital di dunia.

Sejak diserahkan oleh AS pada 1999, Terusan Panama telah memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Panama, menghasilkan lebih dari US$ 30 miliar untuk kas negara sejak tahun 2000. Pada tahun fiskal terakhir, terusan ini menyumbang hampir US$ 2,5 miliar. Pendapatan ini digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik di Panama.

Trump dan Eskalasi Ketegangan
Ancaman Trump untuk menggunakan kekuatan militer demi mengambil alih Terusan Panama menciptakan ketegangan baru dalam hubungan AS dan Panama. Langkah ini dinilai oleh banyak pihak sebagai pelanggaran prinsip-prinsip hukum internasional. Para analis politik internasional menilai bahwa tindakan Trump dapat memicu reaksi keras dari negara-negara lain, termasuk sekutu AS di Amerika Latin.

Selain itu, langkah ini juga memperburuk persepsi global tentang kebijakan luar negeri AS yang dinilai semakin agresif di bawah pemerintahan Trump. Upaya Panama membawa masalah ini ke PBB mencerminkan pentingnya dukungan internasional dalam menghadapi ancaman kekuatan besar seperti AS.

Kesimpulan
Terusan Panama bukan hanya simbol kedaulatan Panama, tetapi juga aset strategis global yang berfungsi sebagai jalur vital bagi perdagangan internasional. Protes resmi Panama kepada PBB menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan kedaulatan dan prinsip netralitas dalam pengelolaan terusan. Dunia kini menunggu langkah Dewan Keamanan PBB dalam menangani isu sensitif ini.

By Nabila