Volodymyr Zelenskyy

Krisis Global Menguntungkan Rusia, Ukraina Terancam Tersisih di Tengah Konflik Israel-Iran

Volodymyr Zelenskyy

Kyiv, Ukraina – Memanasnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel di Timur Tengah membawa konsekuensi geopolitik yang luas. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kekhawatiran serius bahwa krisis tersebut justru menjadi berkah terselubung bagi Rusia, sementara Ukraina terancam kehilangan fokus dan dukungan dari komunitas internasional.

Dalam pernyataan resminya, Zelensky menyoroti bagaimana konflik terbaru itu dapat mengalihkan perhatian dunia Barat dari perjuangan Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia yang belum mereda sejak 2022. “Kami khawatir bahwa bantuan militer dan finansial akan berkurang drastis karena perhatian dialihkan ke Timur Tengah,” kata Zelensky, Senin (16/6/2025), dikutip dari Reuters.

Bantuan AS Macet, Eropa Bimbang

Kembalinya Donald Trump ke kursi Presiden Amerika Serikat menjadi pukulan lain bagi Kyiv. Pemerintahan Trump menghentikan sementara seluruh bentuk bantuan militer kepada Ukraina, membuat negara-negara Eropa harus menanggung beban lebih besar.

Namun kenyataannya, Eropa belum menunjukkan komitmen penuh untuk mengisi kekosongan peran AS. Keterbatasan logistik, anggaran, serta dinamika politik internal membuat Ukraina harus menghadapi realitas pahit: semakin sedikit dukungan eksternal yang tersedia saat mereka paling membutuhkannya.

Rusia Panen Keuntungan dari Perang Israel-Iran

Di sisi lain, Rusia menikmati manfaat strategis dari ketegangan di Timur Tengah. Salah satu dampak langsung adalah lonjakan harga minyak global, yang secara otomatis memperkuat pendapatan ekspor energi Rusia. Dana ini bisa dimanfaatkan untuk menambah cadangan perang mereka dalam konflik melawan Ukraina.

“Situasi ini benar-benar tidak menguntungkan bagi kami. Lonjakan harga energi memperkaya Rusia,” ujar Zelensky, menegaskan bahwa konflik Timur Tengah bisa menjadi batu loncatan ekonomi bagi Kremlin di tengah sanksi internasional.

Sikap Lunak Trump terhadap Putin Jadi Sorotan

Tak hanya soal bantuan yang macet, Zelensky juga menyentil sikap Presiden Trump yang dinilai terlalu lunak terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam waktu singkat sejak dilantik, Trump sudah melakukan tiga kali percakapan telepon dengan Putin, memicu spekulasi mengenai arah hubungan bilateral kedua negara.

“Pendekatan semacam itu tak akan menyelesaikan konflik. Justru memperlemah posisi tekanan global terhadap Rusia,” tegas Zelensky.

Harapan Baru di Tengah Keterbatasan

Meski situasi tampak suram, Zelensky melihat celah harapan. Jika Iran sepenuhnya terfokus pada konflik dengan Israel, maka pasokan drone kamikaze buatan Iran untuk Rusia kemungkinan besar akan menurun. Ini dapat memberi jeda strategis bagi Ukraina dalam menghadapi gempuran teknologi militer Rusia.

“Iran selama ini merupakan salah satu pemasok drone utama Rusia. Jika mereka sibuk dengan urusan dalam negeri dan konflik regional, mungkin kami bisa bernapas sedikit lebih lega,” tambahnya.

Geopolitik yang Tidak Bersahabat bagi Ukraina

Perang antara Israel dan Iran telah membuka babak baru dalam geopolitik dunia. Bagi Ukraina, konflik ini bukan hanya menggeser perhatian global, tetapi juga memberi ruang gerak lebih luas bagi Rusia untuk memperkuat posisinya di medan perang.

Kini, Ukraina berada dalam posisi sulit berjuang di medan tempur sambil menjaga dukungan diplomatik yang mulai memudar. Di saat perhatian dunia terbagi, Kyiv harus mencari cara untuk tetap bertahan di tengah badai global yang kian menguat.